Selasa, 09 Oktober 2007

AKTUALISASI BUDAYA MUAKHI

AKTUALISASI BUDAYA MUAKHI
DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
Perspektif Filsafat Sosial Dalam Masyarakat
Adat Pepadun di Lampung

Oleh : A. Fauzie Nurdin (Dosen Fakultas Ushuluddin/Stap Pengajar
Program Pascasarjana IAIN Raden Intan Bandar Lampung


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) Muakhi sebagai budaya yang terdapat dalam masyarakat adat pepadun, yang secara praktis memiliki relevansi dengan kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berguna bagi pembangunan daerah. (2) Aktualisasi budaya muakhi pada dimensi moral, sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam pembangunan masyarakat di era otonomi daerah. (3) Dengan memahami makna muakhi yang dirumuskan secara budaya dan aktualisasinya pada dimensi moral, sosial, budaya, ekonomi dan politik, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai sumbangan kongkrit bagi pemberdayaan masyarakat lokal dan berguna bagi pembangunan daerah.
Pendekatan fenomenologi dalam penelitian kualitatif bidang filsafat sosial ini dimaksudkan mendeskripsikan objek dan sasaran penelitian, dengan penetapan lokasi dipilih secara sengaja didasarkan pada masalah penelitian yang terdapat di daerah tersebut, data yang mendukung penelitian dapat diperoleh, dan sumber informasi yang berkenaan dengan masalahmasalah yang terkait dapat ditemukan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan pedoman wawancara. Analisis fenomenologi, sosial historis, interpretasi, idealisasi, dan koherensi didasarkan data primer dan sekunder dalam kaitan teori dengan data yang sudah diolah dan diaplikasikan. Penyajiannya dirumuskan berupa pernyataan yang disajikan dalam bentuk teks, diklasifikasikan menurut tema dan sub-bahasan secara logis dan sistematis sehingga dirumuskan kesimpulan.
Temuan berdasar analisis hasil penelitian menyimpulkan. Pertama, Muakhi sebagai nilai dasar etika sosial terdapat dalam masyarakat adat pepadun di Lampung. Budaya muakhi yang dilandasi filsafat hidup Piil Pesenggiri dapat dikembangkan secara substansial dan fundamental. Sebab substansi budaya Lampung sebenarnya ada dalam pemahaman dan pengamalan orang Lampung sebagai pelaku budaya dalam berbagai aspek kehidupan. Pemahaman tentang muakhi dalam masyarakat adat Lampung menjadi urgen, karena muakhi sebagai sikap dan nilai etika sosial berimplikasi terhadap persaudaraan dalam lingkungan keluarga, kerabat, kehidupan kemanusiaan dan pembangunan masyarakat.
Kedua, budaya muakhi sebagai ikatan persaudaraan atas dasar persamaan kemanusiaan yang merupakan nilai etis dalam sistem budaya lokal berfungsi untuk membangun kesadaran moral, perekat sosial, budaya, ekonomi, politik, dan persatuan bangsa. Jika muakhi diaktualisasikan, tentu berpengaruh terhadap sikap dan perilaku produktif dalam keluarga dan masyarakat untuk pembangunan. Sebab sikap dan perilaku produktif dalam keluarga menentukan arah keberhasilan pembangunan daerah, yang terjadi secara interaktif dan sinergis.
Ketiga, aktualisasi budaya muakhi memberi kontribusi pada dimensi moral, sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam pembangunan. Meski bentuk dan sifat kontribusi itu intensitas dan sifatnya beragam pada kelompok masyarakat. Muakhi sebagai nilai etis dalam budaya daerah yang dilandasi persaudaraan dan persamaan dapat dikaji, dikembangkan dan dilestarikan melalui berbagai pendekatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar: